Menu harus di susun sebaik mungkin. Baik dari variasi bahan, teknik
pengolahan hingga cara penyajian. Menu
sebaiknya disusun minimal 10 hari agar tidak terjadi pengulangan menu di hari
yang sama.
Perhatikan
penggunaan bahan untuk sekali waktu makan. Misalnya makan siang, jangan
menggunakan bahan yang sama untuk satu paket menu. Misalnya daging sudah
digunakan untuk bahan semur daging, jangan digunakan lagi untuk soto. Soto
sebaiknya menggunakan daging ayam. Ini penting banget guys supaya menu tidak membosankan dan asupan gizinya lebih beragam. Begitu
juga teknik pengolahan sebaiknya
tidak
boleh sama, misalnya menu masakan
dominan digoreng, semuanya berkuah atau semuanya serba tumisan.
Karena Variasi teknik pengolahan berpengaruh terhadap aroma,
kenampakan, warna dan tekstur masakan. Ini amat sangat berpengaruh terhadap selera makan seseorang.
Tambahkan garnis/hiasan. Hidangan yang diletakan di
tempat menarik dan diberi sentuhan hiasan/garnis akan lebiah menarik. Tapi perlu diingat guys, sarat hiasan harus bisa dimakan dan sesuai dengan jenis
hidangannya. Misalnya, ikan bakar, lebih cocok dihias dengan potongan jeruk
nipis/lemon dari pada dihias dengan buah ceri.
Abaikan
makanan kesukaan. Segala sesuatu yang sifatnya berlebihan
itu tidak baik
loh... Misalnya menyukai
wortel, walapun kaya akan vitamin A, jika dikonsumsi berlebihan akan
menyebabkan penyakit kelebihan vitamin. Susun menu sesuai dengan kebutuhan
gizi tubuh bukan kesukaan. Gunakan bahan yang bervariasi agar menu mengandung
unsur gizi lengkap dan seimbang yaa.....
Susun menu
berdasarkan usia anggota keluarga. Jadi
jika di dalam keluarga memiliki
balita atau lansia tentu menunya akan berbeda dengan anggota keluarga lainya
karena kebutuhan gizi dan pencernaannya juga berbeda. Perhatikan pula anggota keluarga yang sedang menjalani
diet khusus.
4 sehat yaitu Bahan pangan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran
dan buah-buahan dan
5 sempurna yaitu ditambah 1 gelas susu
Bahan Pangan Pokok (sebagai sumber karbohidrat dan berfungsi sebagai
energi). contohnya: beras, jagung, singkong, roti, kentang, mie, umbi-umbian,
sagu, terigu dll
Lauk Pauk (sebagai sumber protein dan berfungsi sebagai zat
pembangun), contohnya : tahu, tempe,oncom, kacang-kacangan, biji-bijian, gluten
dll
Sayuran (sebagai sumber mineral serta berfungsi sebagai zat
pengatur) contohnya : bayam, kangkung, sawi, kacang panjang, wortel, buncis,
brokoli, kol dll
Buah-buahan (sebagai sumber vitamin ) contohnya : pisang, tomat,
pepaya, jeruk, apel, pir, anggur, nanas, mangga, melon dll
Susu (sebagai sumber protein dan berfungsi sebagai
pembentukan tulang dan gigi), contohnya: susu sapi atau susu kedelai.
Untuk
memudahkan dalam penyusunan menu, penyusun dapat menempuh langkah-langkah
berikut :
a. Tentukanlah macam menu yang akan disusun
Ada tiga macam menu yang biasa digunakan, yaitu
sebagai berikut :
1. Menu bebas, yaitu menu yang disusun sesuai dengan
keinginan pemesan. Jenis
makanan yang disajikan biasanya bukan yang biasa disajikan sehari-hari. Jenis
masakan dan jumlah masakan yang akan disajikan dapat beragam tergantung
permintaan pelanggan.
2. Menu pilihan, yaitu jenis menu yang menyajikan pilihan jenis makanan sehingga konsumen
dapat memilih makanan sesuai dengan seleranya. Akan
tetapi, pilihan jenis masakan dapat saja terdiri dari macam masakan yang sama,
tetapi bahan utama makanan yang berbeda. Misalnya ikan goreng, ayam goreng, dan
udang goreng.
3. Menu standar
atau master menu, yaitu susunan menu yang digunakan untuk penyelenggaraan
makanan dengan waktu cukup panjang antara 3 hari atau sampai 10 hari. Macam
hidangan untuk tiap kali makan biasanya terbatas dan tidak banyak berbeda
dengan menu makanan keluarga sehari-hari. Menu standar biasa digunakan dalam
penyelenggaraan makanan di rumah sakit, asrama, panti asuhan dan lembaga
permasyarakatan.
Setelah macam menu ditetapkan, maka langkah berikutnya
adalah menyusun daftar berbagai macam masakan yang akan digunakan dalam
penyusunan menu tersebut.
Jika menu
disusun untuk beberapa hari misalnya dibuat suatu daftar menu untuk 7 hari,
atau 10 hari, banyak sekali keuntungan-keuntungan yang biasa dipetik dari cara
demikian itu, antara lain sebagai berikut :
·
Dapat
diketahui kapan sesuatu macam makanan diberikan, hingga makanan itu tidak
membosankan karena terlalu
sering dihidangkan. .
·
tidak usah setiap hari merencanakan makanan
apa saja yang akan dibuatnya.
·
lebih
mudah mencari variasi makanan yang cocok untuk makan setiap anggota keluarga.
·
jumlah
biaya yang diperlukan untuk makan setiap bulan bias diperhitungkan dengan baik.
·
menu
dari hari kehari akan merata, jadi tidak ada menu yang terlalu sederhana, dan tidak
ada pula menu yang terlalu mewah